Kumpulan Puisi Mohamad Adib Rifai

 

sumber foto: cikimm.com

Aku pada Bola Matamu

 

Kedua bola matamu adalah musim panas yang kudambakan

Seperti matahari yang terik di siang hari

Tajam: afsun gemerlap

Seketika kisah-kisah lamaku dengan mudah kau kikis perlahan dengan lahap

Dan masuk ke dalam matamu adalah hal asing yang ingin segera kujajaki

 

Surungan, Desember 2020.

 

 

Hujan Kenangan: Sapardi Djoko Damono

 

Bulan Juni itu

Hujan jatuh tepat di kertas abadimu

Mengguyurmu di kala kau sedang menulis rintik rindu

 

Bulan Juli ini

Hujan jatuh tepat di pipiku

Mengguyurku dengan tetes tinta-tinta kenangan darimu

 

Eyang tidak pergi

Eyang kini menjadi lembaran-lembaran buku

Kan kukenang dengan selalu membacamu.

 

Demak, Juli 2020

 

Elemen-Elemen Ibu Untuk Diriku

 

Aku adalah padi kering di sawah musim kemarau

Dan Ibu menjelma parit berisi air susu sebagai mata airku

 

Kau mendewasakanku dengan

Lekas menjadi matahari yang sigap memelukku dengan sinar kehangatanmu

Tangan lembutmu menggandeng dan mengantarkanku bertemu cahaya

 

Kasihmu menghampar dalam tanah pematang

Menumbuhkanku dengan pupuk doa

“Semoga menjadi padi yang berbuah, Nak.”

 

Surungan, 12 Desember 2020

 

Tentang Penulis

 Mohamad Adib Rifai, lahir di Demak, 8 Mei 2003. Pelajar SMKN 2 Demak. Tergabung di grup kelas puisi alit (kepul) dan COMPETER Malang. Akun Instagram: @adb_rf karyanya tergabung dalam beberapa antologi. Pernah menjuarai lomba menulis puisi bersama Coretan Filsuf sebagai Juara 1, juga beberapa kali sebagai Juara favorit. Dan karyanya ada dimuat di media online matasastra.com serta di akun Instagram @Wikipuisi, @kelaspuisialit.

Komentar

Posting Komentar