sumber foto:pinterest.com |
Langit Subuh
Subuh ini,
langit berpipikan merah jambu
Setelah kau kecup dengan doa
dari bibirmu
yang masih dingin dan basah,
tentang rindu yang tak
sudah-sudah
Madiun, 01 September 2020
Rindu ll
Rindu adalah embun
yang jatuh di pucuk-pucuk rumput
Yang hilang begitu saja
saat surya mulai membuka mata
Ia tak bosan untuk datang lagi esok
meski terbias berkali-kali
Haruskah menjadi batu untuk
mencintaimu?
yang tabah dan kuat
dengan segala musim dan cuaca
Madiun, 01 September 2020
Rindu lll
Saat aku merindukanmu
tiba-tiba aku berubah menjadi
anak-anak,
yang harus belajar lagi cara
membaca,
menulis dan berbicara
Karena semua gelagatmu
hanya bisa kuterjemahkan dalam
diam
Biodata Penulis:
Lilis
Wooden. Kelahiran Madiun, 18 Juni 1997. Masih menetap di tempat kelahiran.
Menyukai menulis sejak SMP kelas 2 terutama cerpen, tapi akhir-akhir ini
terjebak menyukai puisi dan ingin terus belajar tentang puisi. Sekarang sedang
bergiat di COMPETER dan belajar di Asqa Imagination School (AIS). IG:
Putrililis1806.
Ciee yang lagi merindu di bulan September puisinya Sadis-sadisss...
BalasHapusMakasih ya Dik, ah aku masih kalah soal puisi kalau sama kamu.
BalasHapus