Gadis Manis

sumber foto:aliexpress.com


Minggu pasah

Gadis manis timpuh

di atas makam Sang Ayah

 

Belum sempat asapkan dupa

air matanya tumpah

sebab tak sanggup lagi tahan gundah

tak mampu lagi rahasiakan resah

 

Sejak ketiadaanmu Ayah

Ke mana lagi aku melangkah?

sampai kakiku lelah

Kulihat segala tampak salah

Katanya pada batu nisan itu

 

Pada siapa aku minta timbang dalam timang

kala aku bimbang?

Pada siapa kupelukkan curahan hati

saat aku sedih seperti ini?

Ceritanya pada gundukan tanah itu

 

Oh gadis manis

Mengharu rindu kian biru di dadamu

Menggantung tanya kian berat di kepalamu

 

Oh gadis manis

belum usai tangismu

Siang keburu datang memanggilmu pulang

Tinggalkan liang yang masih basah oleh pilumu

 

Bangli, Juli 2020

 

*NB: Pasah adalah hari untuk menentukan pasaran dan hari raya dalam Kalender Saka, termasuk ke dalam hitungan Tri Wara.


Biodata Penulis


Poedji adalah seorang mahasiswa aktif di Universitas Udayana yang lahir dan besar di Bangli, Bali. Tergila-gila pada puisi sejak membaca karya-karya Chairil Anwar. Pernah menimba ilmu di Asqa Imagination School (AIS).


Komentar

  1. Wah, keren adikku, lanjutkan berkarya ya. Ditunggu karya selanjutnya.

    BalasHapus
  2. Wweeeiss aku suka tulisaanmu ini bang.. Good luck

    BalasHapus

  3. Mantap puisinya kak👍
    karna mempunyai ciri khas tersendiri, dari awal bait sampai akhir memiliki nuansa bahasa yang pas dan nyaman saat dibaca,, keren deh pokoknya, semangat kakakku terus berkarya👍

    BalasHapus

  4. Mantap puisinya kak👍
    karna mempunyai ciri khas tersendiri, dari awal bait sampai akhir memiliki nuansa bahasa yang pas dan nyaman saat dibaca,, keren deh pokoknya, semangat kakakku terus berkarya👍

    BalasHapus
  5. Waa Keren banget kak, pokoknya kakak inspirasi deh

    BalasHapus
  6. Saya memang bukan ahli dibidang cipta karya puisi kak, hanya Saja Saya suka menikmati karya2 puisi, hehe

    BalasHapus

Posting Komentar