DIAM-DIAM IBU
TEKUN BERDOA
/1/
Ruang sempit di rongga dada
berlubang dan terluka.
Kesedihan masih dibiarkan teraniaya.
Sorot mata ibu mendadak menua.
Hari bersusah-payah,
air mata berhamburan
di wajah ibu yang menyimpan nyala kenangan.
Sumber sepi bersarang
di tengah
malam yang berontak meminta
kebebasan.
Diam-diam ibu tekun berdoa.
Bahasa paling amin
bercampur baur menjadi
pagi.
Doa-doa paling puitis
yang mujarab meredakan sesak dan nyeri.
Angin angkuh berkunjung, membisikkan luka berpura-pura.
Meniupkan janji, rayuan yang paling dinanti.
/2/
Diam-diam ibu tekun berdoa.
Wajah sibuk
merawat kesedihan dan riwayat air mata.
Menangkal marabaya dengan wirid panjang
dan khusyuk doa adalah bekal obrolan
dengan Tuhan
Blitar, 2020
Sebelum Bertamu
Dari kejauhan, aroma
tubuhmu mengetuk pintu.
Gugup dan ragu berputar di udara,
sibuk
menawarkan ketenangan di rongga dada.
Aroma
lembut bijaksana,
menawarkan
rindu yang telah lama menjadi doa.
Mempersilahkan aroma tubuhmu, duduk tenang di kursi
kayu.
Bersemayam
dalam ingatan jangka panjang,
segala
tentangmu yang tak akan hilang.
Bunyi jam berputar
gemetar,
mengelilingi angka penuh debar.
Seolah waktu terhenti.
Bening
matamu menatapku penuh puisi.
Dag
dig dug degup jantungku berjejalan,
Pada
kamu yang masih diam merapatkan kerinduan.
Kita
hanya bertatap, sebab rindu adalah pertemuan.
2020
17 JANUARI
: lain
Cukup
dengan doa-doa,
hari lahirmu adalah aroma kamboja.
Daun-daun tua yang menjatuhkan ikhlas,
harum bunga menebar harap penuh cemas.
Nasib baik buruk tertulis di lembar kelopak,
nawaitu harus lebih bijak.
Burung-burung
yang bersandar pada angin,
harapanmu
tersangkut dalam doa paling amin.
Lekaslah
memilih petunjuk
hidup,
sebelum
malaikat timur dan barat kembali gugup.
Menambah usiamu dengan hening rahasia,
menuju
Tuhan dengan sembahyang air mata.
Ubbad, 17 januari 2020
Biodata Penulis
Alfa Anisa, lahir di Blitar 28 Maret.
Mencintai puisi, kereta api dan sunyi. Alumni mahasiswa ilmu komunikasi
Universitas Islam Balitar (UNISBA). Menjadi santri di Pondok Pesantren
Mabhajatul 'Ubbad dan berkegiatan di Komunitas Penulis Blitar. Beberapa karyanya dimuat di
media massa dan antologi bersama. Surat untuk Luka adalah
antologi puisi tunggalnya. Bisa dihubungi di facebook alfa
anisa dan instagram @alfa anisa.
Komentar
Posting Komentar