Kita Bersama karena Hujan

sumber foto:pixabay.com

Aku tak pernah menabur duka saat November tiba.

Semestinya tak perlu kauucapkan kalam-kalam itu.

Hingga pergi seakan tujuan akhir,

dan makna cinta seolah ambigu.

 

Beribu kilometer,

sampai kini tak ada lagi pertemuan.

 

Bukankah kita sudah sama-sama berjanji,

untuk menyapu benih-benih benci?

 

Atau kau mulai lupa

bagaimana hujan mengantarkan perasaan?

 

Mengunci langkah, menghimpit raga,

dan mengikat jemari.

 

Aku hanya ingin berjentera dalam lingkar pelukmu.

Menikmati desih-desih yang kauhela

menyusuri lekuk wajahmu.

 

Maka, kepercayaan akan timbul secara perlahan.

Menapaki jengkal demi jengkal ruas hati.

 

Supaya rasa itu benar-benar berbalas.

Supaya ilusi cinta berubah menjadi nyata.

 

Setelahnya, katakan pada hujan

kita bersama karenanya.

 

Semarang,  2016-2020

Biodata Penulis

Reni Asih Widiyastuti kelahiran Semarang, 17 Oktober 1990. Penyuka tulisan sejak tahun 2005 hingga sekarang. Pengamat tulisan, sangat menjujung KBBI dan kagum dengan gaya bahasa seperti yang terdapat dalam novel-novel terjemahan. Juga jatuh cinta kepada genre tulisan romance, komedi, cerita anak dan thriller. Karya-karya alumnus SMK Muhammadiyah 1 Semarang ini (berupa cerpen, cerma, cerita anak, puisi dan resensi buku) telah dimuat di berbagai media, seperti: Kompas Klasika, Padang Ekspres, Solopos, Minggu Pagi, Kedaulatan Rakyat, Harian Merapi, Kabar Madura, Harian Singgalang, Bali Post dan Magrib.id. Salah satu buku tunggalnya telah terbit, yaitu Pagi untuk Sam (Stiletto Indie Book, Juni 2019). Telah mengikuti Kelas Menulis Cerpen Online (KMCO) dan Kelas Menulis Puisi Online WR Academy. Penulis dapat dihubungi melalui email: reniasih17@gmail.com.