sumber foto:alibaba.com |
Monduo anak kutimang anak.
Anak kutimang kami buaikan.
Rumah godang buatok ijuk.
Rambu tali kulindan puncari.*
Dalam bandulan Mamak,
di bawah sinar pucat
Bulan seperempat Januari.
Kubisikkan koba
dan lantunan ayat-ayat Alam.
Cipang bakal tenggelam.
Makam moyang
dan rumah-rumah Gadang
menjelma lautan tenang.
Jauh hari, kuriwayatkan narasi
Tentang orang-orang kota
Yang menghilir
dari Puncak Kabur Bukit Villa.
Mereka datang dengan damai.
Menjinjing perjanjian
Dan menyeringai pada Ninik Mamak.
Tetap saja,
kita akan terendam dendam bersama:
Rimbun Sialang,
kebun durian
di belakang rumah
Sawah-sawah merunduk
bahkan kandang kerbau.
Tercatat sejarah.
Tanah ulayat dirampas
Sembari meratapi kematian ladang-ladang
gambir.
Belum senggang
kau nikmati tanda-tanda masa lalu:
Berenang di hulu sungai Rokan
Mendaki bukit Tungkus Nasi
Memanjat pohon rambutan,
berak di tepi kolam ikan.
Kau akan tumbuh mekar tanpa kaki adat, Nak.
Hilang kakek-nenek tempat belajar mengaji.
Surau-surau sepi.
Padang lapang sunyi.
Azan tak lagi bergaung.
Hutan adat tinggal tanah
basah.
***
Kololah godang anakku isuk.
Ilmu cari nak kawan pun cari.
Dibakalah pinang buribu.*
Nak, sebelum kampung ini terkubur
Dan burung-burung Kuaran gugur.
Aku tetap di Cipang.
Menunggu kau pulang.
Perlahan-lahan tenggelam dengan nafas tersengal.
Mawat!
Anak dari Hulu | 2019
*Koba adalah sastra lisan
khas Rokan Hulu.
Acapkali disajikan pada
acara-acara adat
dan sebagai nyanyian
untuk menidurkan anak.
Biodata Penulis
Muhammad Ade Putra. Lahir di
Pekanbaru, 26 Mei 2001. Nama pena: Muhammad de
Putra. Peraih Anugerah Kebudayaan Kategori Anak dan Remaja dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Bergiat di COMPETER (Community Pena Terbang) dan Komunitas Seni Rumah Sunting. Penggagas
“Mari Berdiskusi Untuk Esok
Hari” dan Forum Literasi Remaja Riau. Penulis buku
Anak dari Hulu, Kepompong dalam Botol dan Hikayat Anak-Anak Pendosa. Duta
Indonesia pada Europalia Art Festival Internasional di Belgia.
Yeer... dah baca duluan di bukunya 😍😍😍
BalasHapusKeren puisi Kak! Membahas tradisi memang selalu ask.
BalasHapusKearifan lokal. Keren banget, Kak! 😍👏👏
BalasHapus