Kumpulan Puisi Ananda


sumber foto:aliexpress.com

Gersang 
Hijau merona bukan pucat pasi
Merekah, bukan melinting layu
Melebar harum wangi
Bukan meringkuk sendu

Keemasan memang, tapi sejenak
Berkilau memang, namun semu
Tegak memang, tapi gemeretak
Artistik terlihat, meskipun palsu

Lain di ladang sebelah
Berjuang dan berdarah
Namun tegak berwibawa
Tak sudi diinjak jemawa

Subur merata di pelosok negeri
Adil makmur di sepanjang sungai
Tegas berbakti atas nama nurani
Agar setiap bunga tumbuh damai

Jakarta, 12 April 2020

Kau Masa Depanku
Kau masa depanku
Tanpa ku cari, kau di sisi
Kau masa depanku
Tanpa ku kejar, kau hampiri

Masa depan bercahaya
Karena genggaman erat
Masa depan penuh warna
Karena mimpi telah melekat

Warna indah bergelora
Di ruang batinku sendiri
Pendar pelangi merona
Di titik terjauh garis mimpi

Semua hanya mimpi
Masa depan layaknya delusi
Rusak tanpa erat jemari
Terurai oleh emosi

Jakarta, 23 Oktober 2019

Bertiga
Kau begitu terseok
Di bukit terjal yang elok
Siapa sangka ku bertatap
Jiwa baik sedang meratap

Tegarmu bak gunung Himalaya 
Meski jiwamu seredup senja
Langkahmu tetap siaga
Menyimpan luka di balik mega

Aku, merpati terluka
Aku, tahu itu sedalam apa
Aku, hanya ingin menyapa
Kau, yang selalu berduka
Meski tertutup sandiwara

Sudahi saja lukamu
Bersihkan jua sakitku
Sejenak bercerita
Tentang seorang jelata

Agar tenang meski belum searah
Agar lapang meski hanya sedepa
Ijinkan ku hapus duka
Di saat sama buang  gelisah

Salahkah ku memujimu
Di tiap sapa juga do'a
Agar dapat bersamamu
Saling erat walau bertiga

Jakarta, 20 Oktober 2019 

Kelok
Kelok ini begitu ku kenal
Di sisi kanan maupun kiri
Meski banyak yang tak kekal
Titik waktu menghampiri

Hadir kembali di depan mataku
Tak peduli laju roda empatku
Titik waktu merampas kesadaran
Dari kini ke masa belasan

Hampir semua,
penjual yang ku sapa pun, ada
debu di sisi pun hadir
Tak satu pun lewat,  meski di pinggir

Aku, bagai menengok sepenggal
Kisah, di masa lalu yang sangat kental
Kau, tersenyum manis sekali
Hingga, ku jaga tiap detik agar tak mati
Karena ku tak ingin lepaskan sisi ini

Terimakasih,
pernah menjadi bagian terindah
dalam hidup petualang sunyi ini

Jalani hidup ini 
Sampai jumpa di telaga suci
Moga tak terasa sunyi
Apalagi sendiri

Bandung, 29 Februari 2020

Tentang Penulis
Ananda. Sosok penulis yang telah memulai kegemaran menulisnya sejak kecil. Mungkin karena termasuk anak yang tertutup, ia terbiasa menulis di kertas buram saat ujian atau membuat prasasti di meja dan dinding sekolah.  Penulis memiliki jiwa pembelajar yang sangat baik,  pernah mengambil beberapa bidang ilmu di waktu yang sama. Kalian bisa mengenalnya lewat email di nandomin7@gmail.com. Meskipun hobi aslinya adalah balap motor,  namun penulis sangat senang menghabiskan waktu di toko buku dan belajar mengenal Tuhannya.

Komentar

  1. Nice
    KEREN
    Caption biodatanya keren
    Belajar mengenal Tuhan
    He he he he

    BalasHapus

Posting Komentar